Sabtu, 09 Maret 2019

Mati Sepi Sendiri

Makin ke hari rasanya tingkat ekstrovert ku semakin menjadi, rasanya sulit sekali sendiri di suatu tempat--kecuali kamar sendiri. Rasanya sesak sekali sendirian tuh, kayak rasanya dunia menjadi suram.

Untuk keberapa kalinya merasa kesepian ketika orang rumah pada pergi berhari-hari, padahal kalau semua di rumah pun tidak selamanya berbincang, paling di tempatnya masing-masing bersama dengan gadgetnya masing-masing.

Akhirnya aku memutuskan nginep berhari-hari di kantor. hari ini aku hampir seharian sendirian di ruangan kantor. Rasanya udah kalut sendiri, seperti kerjaannya cuman menunggu dari adzan satu ke adzan berikutnya. Mau keluar tapi bingung entah kemana. Sampai-sampai rasanya sudah tak karuan terus tiba-tiba pintu ruangan ke buka, aku terkejut tapi amat lega, ternyata ada satu orang yang datang. Walau tidak menetap di ruangan rasanya ada orang lain di kantor ini sungguh keniscayaan.

Pas keluar ruangan ternyata ada satu temen kantor yang memang tinggalnya di kantor, ah lega, akhirnya aku pun keluar dari ruangan yang menyesakkan itu. Niatnya mau beli obat--tiba-tiba penyakit waktu zaman di kampus kambuh lagi, hampir tidak menyangka--terus mau beli makan juga, niatnya ngehedon sedikit aja, eh malah kebanyakan ngehedonnya gara-gara ke tempat baru. -_-

Alhasil beli sebuah makanan yang orang bilang itu burger, dan... aku pertama kalinya menikmati makan burger, rasanya pas aja gitu di lidah. Ini penampakannya, hehe...


Karena mikirnya nggak akan kenyang kalau dimakan berdua, akhirnya pesan makanan satu lagi masing-masing. Rupanya, kita salah, burgernya sudah cukup mengenyangkan, dan diriku pun biasanya paling menggebu-gebu memakan spageti bumbu carbonara, ini cuman di uel-uel doang... Tapi karena takut mubazir, dipaksa-paksa habis deh... :"

Setidaknya, hari ini aku keluar ruangan selain untuk ke masjid... Atau setidaknya ada teman, sebelumnya aku ngechat beberapa orang ngajakin main tapi rupanya pada sibuk--padahal aku juga sibuk, tapi rasanya jenuh sekali.

Rasanya makin ke hari semakin ketergantungan dengan keberadaan orang-orang di sekitar. Ku merasa ini sebuah hal yang membahayakan, jika dimanjakan bisa-bisa nanti tidak siap jika harus ditinggalkan oleh mereka-mereka, kayaknya aku harus belajar menyendiri bak orang-orang bertapa.

Sepulang makan, akhirnya ada beberapa orang, walau tidak ada perbincangan berarti, setidaknya aku bisa merasakan keberadaan orang di sekitarku dan tidak membuatku sesak tercekam kayak tadi pagi hingga sore...


***

Qonita upload foto lagi pada kumpul sama umi, abi, Aufa, dan Ahmad. Aku dan Salma hanya bisa melihat dari layar ponsel, fufu, kangen mendusel rame-rame di kamar terus ngomongin apapun atau ledek-ledekan.

Biasanya sih yang suka ngeledek aku sama Aufa, terus Qonita dan Salma marah karena tidak terima di ledek. Dan aku sama Aufa akhirnya dimusuhin... Itu dulu banget sih, haha. Jadi inget main khayal-khayalan sama mereka, main jadi power ranger, jadi joko tingkir, jadi rumah-rumahan, terus ngebohong shalat ke umi abi, terus nonton film bareng, nonton film horor bareng yang pada ketakutan semua, cuman aku yang berani kyakyakya (ini terpaksa berani karena sebagai kakak pertama malu kalau takut daripada adiknya, walau akhirnya soal tikus Aufa paling berani, aku cuman bisa jerit-jerit lompat).

Intinya, mulai kangen kumpul keluarga secara full, walau rasanya sulit sekali itu terjadi dalam waktu dekat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu