Selasa, 19 Maret 2019

When You Love Someone #2

"Mas, di lagu yang kemarin mas nyanyiin kenapa dia bilang 'When you love someone' ya?" Tanyaku yang masih agak bingung karena lirik yang when you love someone-nya terpisah dari lirik sebelumnya, dan membuatku bertanya love yang mana dituju? dan someone-nya itu siapa?

Lalu Mas Salingga menjawab. "Ya begitu Mi, tahu kan kata-kata kalau kita mencintai seseorang tidak harus memiliki? Nah itu kayak gitu."

Aku mengangguk dan ber-'oh'.

"Ya kalau di sini--lagu ini, kalau kita mencintai seseorang itu, nggak selamanya yang terbaik itu bersamanya atau memilikinya. Bisa jadi yang terbaik adalah berpisah, dan itu juga bagian dari mencintai seseorang itu. Siapa tahu kalau bersama justru malah bermasalah dan lainnya."

"Aku paham. Hehe."

Lalu kita ngebahas band-band emo, rock, punk dari zaman dahulu kala, berawal dari Queen, Panic at The Disco, hingga ke The Greatest Showman. Dan malam itu rasanya teringat zaman kuliah, teringat masa-masa main setiap hari. Walau banyak tugas, tapi rasanya porsi main lebih sering. Lebih banyak yang bisa diajak ngobrol, dengan latar, watak, kisah orang yang berbeda-beda.

Tetiba pun ingin kabur dari kantor dan pergi jauh ketemu teman-teman reramean dan membahas banyak hal lagi.

Kangen lab MM eh.
Kangen Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu