Minggu, 30 Desember 2018

2018

Jika di tahun 2017 bisa kubilang tahun penuh kejutan yang menyenangkan, bahkan mengharukan, bahkan sebagian mimpiku terwujud. Mimpi yang pernah kutulis di sebuah kertas yang kuselipkan di dompet, setiap saat kubawa, dan sekarang sudah terbuang karena bentuknya semakin abstrak.

Di tahun 2018 ini, mungkin bisa kubilang adalah tahun penuh pertanyaan. Terlalu banyak hal yang terjadi yang membuatku berpikir dan bertanya-tanya akan jawabannya. Kuharap ditahun depan kumenemukan jawaban-jawabannya, jadi biarlah tahun ini menjadi tahun penuh pertanyaan.

Di awal tahun ini, akhirnya re-united anak-anak lab kampus. Tidak lengkap, tapi ini yang memang dekat, sangat dekat :"). Kita sering ngumpul, dan membuat setiap minggu punya kegiatan... Tidak hanya main dota di kantor saja hehe.

Seiring dengan re-united, ternyata awal tahun ini kuharus memainkan peran pada sebuah "drama" kehidupan. Ya, hitung-hitung aku belajar bagaimana kehidupan nyata yang sangat mengerikan ini.

Hingga akhirnya aku melepaskan semuanya, hampir semuanya yang kumiliki saat itu. Ku sempat kehilangan anak-anak lab, kuharus kehilangan banyak momen, kehilangan hal-hal yang sudah kubangun, ku harus kembali, ku kelimpungan.

Kupikir semuanya sudah berakhir setelah itu, tapi ternyata itu tetap membayang-bayangi. Hingga akhirnya beberapa kali kumeratapi semua itu dan berpikir kembali, tapi tidak, aku benar-benar sudah pergi begitu jauh, aku hanya sempat menyapa singkat akan semua itu. Bayangan itu memang tak akan hilang, biar kunikmati saja, pikirku. :)

Tahun ini banyak, sangat banyaaaak sekali teman seangkatanku menikah. Dari teman dekatku Hannan, Willi, Mutiara, lalu Bayu dan Laila, Ka Sekiii!!! Yang tidak berkabar fuuu,, selanjutnya teman kelas SMK ku yang tidak bisa kuhadiri semuanya, dari awal temen-temen SMK ku menikah aku belum satupun hadir, maafkan anak jauh ini yaaa... Tapi ke depannya ku hadir, ku juga kangen ketemu sama anak SMK, walau sebagian besar wanitanya mungkin udah sulit ngumpul karena sudah pada menikah.

Tahun ini juga aku tidak menyangka bisa rutin olah raga lagi, dari Basket, Badminton (ini baru sekali deng wkwk), hingga Futsal. Aku merasa seperti hidup, entah kenapa saat olah raga permainan seperti itu aku merasa hidup. Dan aku tahu mengapa. Karena disana api ambisiku bangkit, bagaimana aku bisa memenangkan pertandingan terpecik disana, sementara diluar itu, aku bagaikan orang kena maag akut, lemes, tidak punya tenaga untuk berbuat apa-apa.

Mungkin tahun ini aku tidak memenangi apa-apa, tapi tahun ini aku bisa memenangi nafsuku yang tidak ingin pulang ke rumah. Ya, akhirnya aku pulang pergi kantor-rumah, sebenarnya tidak menyangka bisa pulang-pergi, awal masuk pun tidak kepikiran, tapi begitu saja semua terjadi dan aku masih tidak percaya aku rela dua jam planga-plongo bahkan ketiduran di jalan... Tapi, tak apa, ada banyak cerita terjadi di rumah sekarang.

Tahun ini, pertama kali merasakan ketemuan anak kelas kampus tapi di Jakarta, dan ya benar-benar seperti reunian, walau tidak banyak, tapi seru. Tahun ini juga banyak reunian lewat perjalanan jauh, kayak ke tempat Willi-Jogja, Hannan-Purwokerto, Mutiara-Purwokerto. Selanjutnya siapa dan kemana lagi ya?

Tapi, tahun ini juga penuh duka :( Dua sahabatku harus ditinggal oleh ibu tercintanya. Aku tidak bisa membayangkan betapa sedihnya, tapi aku bisa yakin mereka orang hebat dan tegar. Dan sekarang mereka berada jauh di tempatku.

Ngeblog! Yeay, aku tidak menyangka tahun ini bisa kembali ngeblog wkwk, bahkan aku sangat cerewet sekali tahun ini. Karena diriku lelah dengan instagram, dan muak dengan twitter. Sepertinya di sini kesunyian dan ketenangan yang bisa aku dapatkan. Selain itu, mungkin karena aku sudah melepaskan semuanya, aku merasa sendirian, aku merasa ingin ada yang mendengar ceritaku, tapi karena tidak ada, yaudah blog ini memang tepat untuk mengisi itu :") Ditambah temen-temen di kantor ternyata banyak yang suka berpikir dan menulis.

Beruntung di tahun 2017 ada satu postingan, setidaknya setiap tahun aku membuat tulisan di sini. hehe

Tahun ini sayangnya tidak ada game of throne, ya ampun, keburu lupa itu semua ceritanya. Tapi, tak apa, tahun ini banyak sekali anime yang kutonton, karena banyak sekali waktu luangku haha. Namun sekarang tidak pffft

Tahun ini masih wacana untuk menulis, padahal dari awal tahun niatnya. Ya, begitulah........

Semua terdengar baik-baik saja bukan? Lalu dimana yang dimaksud tahun penuh pertanyaan itu? Ya begitulah, aku juga bertanya-tanya, dimana ya? Padahal semua fine-fine ajakan? Kalau kalian bingung dan bertanya-tanya, aku pun begitu, nah jadi deh kita semua bertanya-tanya, dan makanya bisa dibilang penuh pertanyaan, kan? haha

Tahun ini pun ku hanya bisa mengingat dan menceritakan kembali masa-masa indah dahulu kala yang sudah menjadi debu kenangan. Rasanya... Malu, aku seperti berjalan di tempat tahun ini. Tapi, kumencoba berpikir positif, aku tidak berjalanan di tempat, tapi sedang mengambil ancang-ancang :'D

Tahun ini juga ku banyak memandang langit, ternyata enak cuy, apalagi kalau ada angin sepoi-sepoi, terus termenenung sejenak. Ah, indahnya... Dan saat termenung, banyak pikiran yang mengalir yang seandainya saja bisa langsung tertulis dan bisa ke posting sendiri. Pffft. Memang berat sekali terkadang apa yang dipikirkan saat termenung dan di depan laptop, semua buyar...

Tahun ini, aku sangat jarang ke Bandung. Dan mengelilingi Bandung jauh lebih jarang daripada biasanya. Kehidupan itu harus tetap berlanjut, dan melupakan Bandung adalah hal terberat, Bandung beserta isi-isinya.

Hingga akhirnya semua orang sepakat, aku telah kehilangan segalanya, dan mereka tetap membercandaiku, aku senang, semua masih berjalan dengan baik masih ada yang bisa ditertawakan, setidaknya tidak begitu buruk. Tapi, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab setelahnya. Ku sendiri bingung merangkai semua pertanyaan-pertanyaan itu, apalagi menemukan jawabannya.

Sebenarnya bisa saja semua kembali, walau ada yang benar-benar tidak bisa. Tapi, kehidupan harus berlanjut.

dan, jangan berubah kalau bukan menjadi lebih baik.

Terima kasih 2018.



Tertanda,

Hilmy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu