Minggu, 23 Desember 2018

Berbisik Harap

Banyak orang indah-indahkan senja
Menantinya di pelataran terbaik
Pantai, gunung, atau singgah sana
Lalu mereka berdecak kagum

Memang benar
Senja itu indah, menawan kata orang
Semburat oranye diantara awan-awan
Seolah mendatangkan ketenangan

Tapi, ada waktu yang lebih dari senja
Waktu yang sering orang-orang lewatkan
Memang warnanya tidak seindah senja
Cenderung redup, gelap

Berikan sedikit telingamu
Biar kubisikan itu apa
Karena aku yakin, kamu akan menyukainya
Ya, itu adalah Fajar

Kamu tahu? Tidak semudah senja
Menjumpai fajar adalah perjuangan hebat
Melawan lelah nan payah
Pembuktian kegigihan ingin berjumpa

Tak hanya itu
Jika kamu berbisik harap pada fajar
Tidak hanya engkau yang mengaminkan
Karena jutaan malaikat datang, mendoakanmu juga

Ya, jutaan malaikat turun ke bumi
Saat dirimu menatap fajar dengan kekhusyuan
Malaikat menontonmu dengan lembut
Dan sejatinya pagi yang gelap itu dipenuhi cahaya

Tapi sekali lagi sayang saja
Menjumpai fajar tidak semudah senja
Walau sama-sama selintas mereka datang lalu pergi
Fajar tidaklah indah dimata, tapi menenangkan hati, jauh lebih

Saat dirimu terpuruk
Fajar adalah awal mula harapan itu
Jangan ragu untuk berbisik di waktu itu
Karena kekhusyuan sebelum mentari tiba, lebih baik dari dunia dan seisinya.

***

Tulisan sebelum ini terhapus, padahal sudah ditulis dengan penuh hati dibawah bayangan bulan yang membulat besar dan angin berhembus kencang layaknya pemukiman di atas bukit lembang, dan aku merindu.

Walau obrolan itu membuat tulisanku kehapus, aku bersyukur bisa berbincang dengan orang hebat. Lalu kita membahas, hidup yang penuh peningkatan dan kegiatan yang berkesinambungan. Sebuah pencerahan dihiruk-pikuk kedelimaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu