Waktu itu sesi makan siang, setiap kali makan bareng selalu melihat Abid dan Mas Salingga makan tanpa sisa sedikit pun di piring. Akhirnya obrolan tentang makan tanpa sisa terjadi, Abid cerita gara-gara lihat temannya makanan tanpa sisa dipiring ia menjadi suka melakukannya. Kalau Mas Salingga dia memang tidak ingin membuang nasi atau semacamnya. Bahkan masakan istrinya saja selalu ia makan habis, walau sudah makan ia selalu makan buatan istrinya lagi demi menghargai dan selalu abis.
Lalu kemaren makan-makan Yawme di sebuah tempat makan, aku melihat mereka makan dengan lahap. Aku yang payah ini hanya makan sedikit, mereka sudah berkali-kali nambah. Hingga akhirnya semua kenyang namun makanan tersisa.
Dengan begitu hebat Abid dan Mas Salingga memaksakan untuk makan lagi selepas shalat untuk menghabisi makanan yang tersisa karena mubazir, karena sudah dihidangkan maka harus tanggung jawab terhadap pesanannya. Begitu mereka berpesan.
Dari obrolan pertama aku pun jadi tak berani ambil makan banyak lagi, jadi prefer nanti nambah daripada nggak habis. Lambungku sungguh kecil, dan makanku seperti keong~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu