Malam minggu alias minggu malam yang benar. Gue berdiri di depan kompi dengan bongkok kaya kodok. Gue terus asik-asik oel, sambil di tiup oleh angin dari kipas angin, besoknya masuk angin dah. Di malam ini gue lagi liat pertengkaran antara vampire cina dengan kurcaci pink. Anggap ajalah itu. Sepasang kekasih itu lagi bertengkar gara-gara si kurcaci pink pergi bersama teman cowoknya. Ya otomatis vampire cina nggak rela. Alasan kenapa kurcaci nggak pergi bareng vampire cina yaitu, karena vampire cina nggak boleh keluar siang-siang (apadeh).
Gue liat terus pertikaiannya di fb, lewat WTW (wall to wall/dinding ke dinding). Pas itu mulai dah suasana menjadi sedikit melankolis. Gue rada prihatin sama mereka berdua, yah namanya hubungan pasti ada masalah. Sampai akhirnya mereka menyudahi hubungannya. Mereka terbawa emosi, gue sedikit nggak rela dan berkomentar pada mereka seperti "Gue harap ini sandiwara, please bilang ini sandiwara. cut-cut (cut tari? atau cut memey?)!!!" ucap gue belaga kaya sutradara gadungan abis keluar dari Grogol.
Sampai akhirnya temen-temen gue pada nenangin mereka, terus di bujuk dan di bujuk sampai pikiran mereka tenang dan mereka berbicara kembali dengan kondisi tenang. Tetep aja hati gue tersentuh. Mata gue udah berbinar-binar tuh. Tapi belum netesin air mata. Setelah sekian lama, akhirnya hubungan mereka membaik. Dan gue ikut seneng mereka membaik. Kapan lagi ya kan ada pasangan vampire cina sama kurcaci pink, berkhayal terus dah gue.
Setelah masalah itu, gue sampai sekarang masih khawatir sama kebo. Si kebo yang tukang tidur, dari pagi nggak bales sms-sms gue. Pas bales dia bilang dia nyasar pas lagi jalan-jalan sama temennya. Ya ampun, bikin gue jadi tambah pikiran. Gue tanya-tanyain sampai tegah malam, masih tetep nggak ada balasan. Gue terus menanti. Lagi-lagi suasana menjadi melankolis.
Suasana semakin menjadi ketika gue lagi buka beranda FB gue, gue liat temen gue ngupadate statusnya dengan link blog temen gue. Dia bilang, bikin terharu. Gue buka aja itu linknya. Berisikan tenang papa/ayah. Gue baca, karena gue saking penasaranya walau sebenarnya gue malas baca. Gue baca perlahan, pertama, hati gue tersentuh. Terus... Teruss... Kedua, mata gue kembali berbinar. Ketiga, air mata gue keluar disaat gue inget akan kesalahan gue sama bokap gue yang sampai sekarang masih musuhan, kaya anak kecil memang. Musuhannya gara-gara motor di posting gue sebelumnya. Dan karena gue nggak mau ngaji, sebenarnya bukan nggak mau tapi... Ya gitulah.
Keempat, air mata gue terus keluar gue ngusap-usap. Untung nggak ada ingus yang keluar. Kelima, bener gue masuk angin. Kentut mulu dari tadi. Yang pada intinya gue sedih baca cerita tentang Papah/Ayah itu. Bagaimana perjuangan ayah yang sangat berarti tanpa kita ketahui. Gue jadi bener-bener merasa bersalah. Hati gue malam ini bener-bener melankolis banget dah. Apalagi gue lagi buat cerpen yang melankolis juga ceritanya. Komplit sudah, hanya kurang tisu aja neh.
Dan sampai sekarang kebo belom ada kabarnya. Apakah gue harus tidur? Bisa-bisa besok gue telat. Tapi, gue mau nangis lagi ah sampe puas. Bye, BRB Nangis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu