Sabtu, 05 Januari 2019

Belum Butuh

Malam itu seseorang datang ke rumah, mengetuk pintu dan membuat aku, Ahmad, dan Abi menoleh ke arah pintu. Rupanya itu tukang pijit untuk abi, katanya abi sedang tidak enak badan. Saat Abi pergi untuk membuka pintu menyambut tukang pijit, Ahmad mendadak menjadi sibuk sendiri.

Aku jelas bertanya-tanya melihat Ahmad yang sibuk sendiri. Saat itu Ahmad bilang. "Wah tukang pijitnya sudah datang." Dia mencari suatu benda di meja ruang tengah.

"Nyari apa, Mad?" tanyaku heran.

"Ini, celengan." Katanya, dia sudah mendapatkan celengannya yang dibuat sendiri. Dia buat dari dua plastik berbentuk tabung (atau mungkin dua celengan? entahlah) yang disambung dengan lakban hitam lalu atasnya dibolongkan.

"Buat apa, Mad?"

Ahmad yang masih sibuk membuka lakbannya untuk mengambil uang di dalam celengan itu menjawab tanpa melihat ke arahku. "Ini, buat bayar tukang pijit abi. Ahmad udah janji."

Aku tersenyum. "Itu uang hasil khitanan kemaren, Mad?" tanyaku lagi.

Dia berhasil menjatuhkan uang-uangnya ke lantai, lalu dia memungut sambil menjawabnya. "Iya."

"Segitu doang, Mad? Kemaren Ahmad perasaan dapat banyak, dikemanain, Mad?"

Ahmad menatapku. "Kemaren Ahmad dapet sejuta, Ahmad kasih Abi Umi semua buat nambahin pergi haji."

Aku tertawa kecil. "Bukannya Ahmad kemaren ingin beli sepeda ya? Kalau uangnya dikasih semua, nggak bisa beli dong?"

"Ahmad belom butuh, kan Ahmad di pesantren juga."

"Perasaan Ahmad kemaren mau beli ini itu dari uang khitanan deh."

"Iya... Tapi, masih belom butuh sekarang tuh. Jadinya yaudah Ahmad kasih umi abi aja." Katanya tampak sangat serius, aku hanya tertawa saja menggodanya.

Ahmad pun akhirnya pergi setelah menghitung uangnya. Ia menuju tempat abi, untuk memberikan uangnya, uang sisa dari khitanannya.

***

Kemarin-kemarin dia rese banget, mentang-mentang punya banyak uang dibeliin coki-coki berbungkus-bungkus biar bisa dapat kartu Mobile Legend yang Argumented Reality. Ya, keesokan setelah cerita diatas, ku coba bermain kartu itu dengannya, bukan main AR-nya, tapi main batu gunting kertas yang ada di kartunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu