Menjelang siang, nada pemberhentian bus terdengar, suara gas menandakan pintu buka pun terdengar. Aku menoleh ke sisi kananku. Aku melihat sambung bus yang merupakan tempat khusus wanita. Lalu beberapa orang masuk ke dalam bus dari sisi bus yang sedang kuihat.
Tak lama, aku mendapati seorang ayah dengan putrinya memasuki bus. Mereka langsung duduk di tempat yang dekat dari posisi berdirinya, tak lain adalah tempat wanita. Sang ayah menggandeng putrinya yang sudah pantas dibilang remaja. Di tangan lainnya, sang ayah membawa barang-barang yang entah isisnya apa.
Mereka duduk bersebelahan, lalu mereka berbicara sejenak sebelum akhirnya sang kondektur bus menegur. "Maaf pak, ini tempat untuk wanita."
Sang ayah ber "ah", lalu beranjak menjauhi putrinya itu, ia berjalan melewatiku dan duduk di depanku. Ketika duduk hampir saja ia terjatuh, saat itu bersamaan dengan bus yang berhenti mendadak. Tapi dengan tangan kosong yang kokoh dia memegang pegangan bus dan berhasil mempertahankan dirinya. Akhirnya dia pun duduk di kursi yang agak pojok dengan pintu, agak serong ke kiri dari hadapanku.
Sang ayah pun sesekali menatap putrinya dari kejauhan. Lalu melempar wajahnya ke arah lain. Lalu beberapa saat, melihatnya lagi. Wajah ayahnya tidak terlalu tua, tapi dari air mukanya terlihat seorang yang pekerja keras, guratan wajahnya sangat tegas, jenggot tipisnya terlihat beruban, dan sesekali dia menelpon.
Aku tesenyum melihatnya, ah rasanya lucu sekali ya seorang ayah berpergian dengan anaknya. Seperti menjadi sesuatu yang lain, biasanya yang aku tahu sang ayah itu susah sekali untuk bicara dengan anaknya, apalagi untuk berpergian tanpa sang ibu. Setiap melihat ayah dan anaknya berpergian, rasanya itu keren.
Aku yakin, pasti itu momen yang tak akan dilupakan oleh anaknya.
Lalu mereka--sang ayah dan putrinya--sama-sama beranjak lantas meninggalkan bus. Aku sesekali melihat mereka saat benar-benar meninggalkan bus. Tidak, tidak ada apa-apa sebenarnya, tapi ah, apa saja yang mereka bicarakan ya selama perjalanan? Pasti sedikit sekali, hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu