Menunggu Ummi
Perutku keroncongan
Menahan lapar dan dahaga
Keringatku bercucuran
Menahan lapar dan dahaga
Keringatku bercucuran
Terselimut tebal tubuh dengan jaket
Ku tatap arah kedatangan
Tapi engkau tak jua terlihat
Ku beralih menatap sekitar
Hanya ada patung tak bergerak, manusia dengan kesibukannya, dan pohon-pohon terhembus pelan
Tapi engkau tak jua terlihat
Ku beralih menatap sekitar
Hanya ada patung tak bergerak, manusia dengan kesibukannya, dan pohon-pohon terhembus pelan
Kapan? Kapan engkau tiba ummiku
Ponselmu tak ada kuota
Ponselku tidak ada pulsa
Apa kita tidak akan berjumpa?
Ponselmu tak ada kuota
Ponselku tidak ada pulsa
Apa kita tidak akan berjumpa?
Engkau bilang jam 8
Dan benar saja, aku melihat engkau
Berjalan elok penuh tawa
Lalu menyapa dan ber "ah" kecapekan
Dan benar saja, aku melihat engkau
Berjalan elok penuh tawa
Lalu menyapa dan ber "ah" kecapekan
Engkau cubit hidungku saat melihat serius diriku yang sedang menulis ini
Dan bertanya
"Bawa apa ini? Sate ya?"
Aku mengangguk mengiyakan
Dan bertanya
"Bawa apa ini? Sate ya?"
Aku mengangguk mengiyakan
Lalu kita pun beranjak
Meninggalkan bunderan dipenuhi patung
Meninggalkan manusia-manusia dengan kesibukannya
Meninggalkan kenangan, lewat tulisan ini
Meninggalkan bunderan dipenuhi patung
Meninggalkan manusia-manusia dengan kesibukannya
Meninggalkan kenangan, lewat tulisan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu