Rabu, 23 Januari 2019

Kepemilikan

"Meski kau bukan milikku, asal kau bahagia, aku pun bahagia."

*

Pagi itu dengar sebuah ceramah yang intinya adalah seharusnya kita tahu kita tidak memiliki apa-apa di bumi ini, maka kita bisa hidup dengan tenang walau diberi oleh Allah maupun diambil oleh-Nya. Terkadang yang membuat kita bersedih ketika kehilangan adalah kita meyakini bahwa yang kita miliki itu milik kita, padahal itu hanya sebuah pinjaman saja.

Sebuah contoh, ada sebuah mobil mewah lamborgini, lalu mobil lamborgini itu dicuri orang. Dari orang rumah yang ada mobil lamborgini itu siapa yang paling sedih? Apakah pembantu rumah itu ikutan sedih? Atau majikan yang mempunyai lamborgini itu?

Pasti pembantu rumahnya itu tidak merasa kehilangan, tidak merasa bersedih. Toh, itu bukan miliknya. Tapi bagaimana rasanya jadi majikannya? Kehilangan betulkan? Nah, kita berusaha bagaimana bisa kita menghadapi apa yang diberikan oleh-Nya sebagaimana si pembantu. Ya, kita tidak merasa memiliki apa yang diberikan sehingga kita tidak merasa sedih atau kehilangan ketika Allah ambil lagi.

*

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku” – Umar bin Khattab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu