Jumat, 25 Januari 2019

Om Hilmy

Kebahagiaan sederhana hari ini, bermain bersama Ayyash.

*

Saat itu pulang jumatan, aku melihat mobil Mas Salingga terpakir di depan kantor. Aku iseng menengok dari kaca ke dalam mobil. Di kursi penumpang bagian depan terlihat Ayyash dengan pakain serba merahnya, aku pun memanggil tanpa suara (hanya menggerakan mulut) lalu aku kembali berjalan hingga terhenti di depan gerbang halaman kantor.

Aku menunggu, apakah Ayyash akan keluar? Pintu dari kursi penumpang bagian depan terbuka. Aku melihat kaki mungil turun menapaki trotoar. Setelah menutup pintu mobilnya kalian tahu apa yang anak kecil itu lakukan? Ah sungguh, senang sekali melihatnya... Setelah menutup pintu, Ayyash berlari ke arahku dan berteriak. "Ooommm Hiiilmyyyy!!!" Katanya.

Aku reflek, membayangkan berada di sebuah film antara anak yang sudah lama tak berjumpa dengan ayahnya, aku lantas menggendong Ayyash lalu kita bercanda ringan sepanjang masuk ke kantor. Mas Salingga di belakang mengikuti.

Hari ini, aku hampir menemani Ayyash, dan aku merasa hidup.

Aku menunggunya makan, lalu kita main kelinci yang ternyata kotor. Setelah itu aku gendong dia ke ruangan Mas Salingga, lalu dia menggambar sambil mendengar anak-anak pada ngaji dengan kebingungan.

Ayyash bercerita tentang gambarnya dengan malu-malu hingga akhirnya mengeraskan suaranya dan lebih berani. Lalu kita pergi ke masjid bersama, perginya pun seperti video clip Peterpan yang Menghapus Jejakmu. Aku berjalan di depan, Ayyash mengikuti di belakang. Apa yang aku lakukan, dia pun melakukannya. Dari lari, jalan, jalan mundur, lompat, jalan nyamping, bahkan menoleh dan ngomongnya pun diikuti oleh dia.

Sorenya, kita main gendong-gendongan lagi, lalu melebur dengan anak-anak lainnya nonton video Sabyan, ternyata Ayyash fansnya Sabyan yaaa ... Om baru tahu.

Ayyash pun pulang, dan kita akan bertemu lagi saat Outing kantor, mungkin akan lebih seru ya nanti ... Tapi yang kupikirkan sore itu adalah, menemani Ayyash sehari kurang saja luar biasa sekali lelahnya, apalagi orang tuanya yang setiap hari ya?

Aku dan beberapa orang sepakat, Ayyash mirip orang korea. Kalau nonton Terius Behind Me, aku seperti melihat Ayyash disana. Begitupun Ayyash mirip dengan anak kecil yang suka dibawa ke masjid dekat kantor. Abid pun menyetujui kalau Ayash mirip dengan anak kecil itu.

Semoga Ayyash tumbuh menjadi anak shaleh dan menjadi orang bermanfaat yaaa ... ya minimal kayak ayahnya lah ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu