Jumat, 18 Januari 2019

Kejutan 18 Januari 2019

Kejutan hari ini.

Setelah ingat di dompet nggak ada uang lagi, aku pun memutuskan melipir pas berangkat ke kantor menuju sebuah ATM. Pas aku cek dompet, lah dimana kartu ATM ku? Ternyata tidak ada...

Aku berusaha keep positif, ah mungkin di kantor. Rupanya pas di kantor pun tidak ada. Alamat deh, mau telpon untuk blokir pun rasanya malas. Yasudahlah pasrah saja aku.

*

Setelah shalat ashar, aku nunggu boy yang masih berdoa. Saat itu pemandangan dihadapanku satu, pemakaman... Selain dihadapkan pemakaman, otakku sedang berpikir, sampai lupa tadi berpikir apa ya, agak serius gitu...

Terus boy ngajakku balik, karena berangkat bareng boy, ku pun ingin pulang bareng boy.

Pas jalan berangkat, kutanya dia, "Apa yang masih menjadi pertanyaan dalam Islam boy?" Boy ini mualaf.

Dia tidak menjawab pertanyaanku, tapi bilang "Sekarang terlalu rumit untuk dibicarakan, tapi jangka deket, aku pengen nikah."

"Eh? Kenapa mau nikah, eh atau ingin nikah?"

Saat itu kepotong shalat.

Pas pulang, aku enggak bertanya lagi perihal nikah. Lalu boy ngajakku ke sebuah toko. Dia ternyata membeli sendal. Aku terkejut dan tersenyum sendiri, boy-boy.

Jadi, sebelum berangkat aku dan boy mendapati Mas Salingga yang kehilangan sendalnya, dia sampai nyeker ke masjid untuk memastikan ada sendalnya di masjid atau nggak? Tapi, boy tidak menunggu ada atau tidaknya, dia membelikannya buat Mas Salingga.

Aku tidak habis pikir.

Dia memintaku, untuk mengasihnya ke Mas Salingga.

*

Tadi rapat sama Ka Ima dan Abid untuk suatau acara. Sebenarnya ini terploting tiba-tiba saja. Ya, karena sudah terjadi, mau ndak mau dikerjakan sebaik mungkin. Akhirnya sehabis ashar kita kumpul. Pembahasan seperti pada umumnya rapat. Lalu lagi bercanda-canda, aku bercanda soal nikah dengan Abid. Lalu Ka Ima bilang.

"Be brave dong!" Dengan semangatnya. "Kalau udah penerimaan, yang mana maksudnya udah memilih, berarti tinggal beraniin aja! Be brave!"

Aku menelan ludah, kok lah jadi ke situ?

Aku nyengir...

*

Selepas maghrib, Ayyash datang ke kantor bersama Mas Salingga. Lalu kita toss sok asyik gitu diriku. Terus nanya. "Ayyash, masih ingat siapa?"

Ayyash mengangguk. aku tersenyum. "Siapa namanya?"

Jeda sekitar satu detik setengah lalu Ayyash menjawab. "Om Hilmy."

Aku bersorak seperti orang yang dapat juara. Senangnya tuh kalau masih diinget sama bocil-bocil. Hihi...

Sampai jumpa outting Ayyash!!! Dan juga Hana!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu