Selasa, 16 Oktober 2018

Api Kecil

Aku
Di tengah gelapnya malam
Di tengah pekatnya ruang
Ditemani, api kecil menunggu mati

Apa pernah kamu merasa?
Saat semua terlihat baik-baik saja
Tapi hatimu keluh entah tahu mengapa
Dan kamu mulai merana?

Atau mungkin waktu sedang menjawab?
Melepas diri dari kukungan membelenggu
Harap-harap cemas
Tak pernah menentu

Tidakah sesak ku rasa
Saat ku benar-benar tak mengerti
Cemas dan harap ini
Melebur bagai larutan, enyah ditelan kerongkongan

Aku
Di tengah-tengah persimpangan
Menatap api menunggu mati
Dan masih ku tak tahu, kemana harus aku pergi

Tidak, tidak ada yang perlu disalahkan
Hati ini tiba begitu saja
Sesak dan enggan
Ku sendiri tak mengerti.

Lalu api kecil itu mati
Meranaku semakin menjadi
Gelap, sungguh gelap
Pekat, sungguh pekat

Kerongkonganku tercekat
Teriak tak ada melolong
Bagai tanah bercampur air
Payah, hancur, lenyap di peraduan...

Aku, aku masih tak mengerti
Peduli siapa kamu malam ini?
Api kecil atau aku?
Kamu malah pergi, mencari-cari cahaya setitik

Perlahan ku kehilangan kamu
Lenyap bersatu dengan gelap pekat ini
Aku ingin tak peduli
Tapi, aku rasa aku mulai mati

Namun, siapa yang peduli aku mati?
Kamu tetap mencari
Cahaya setitik
Tanpa merinduku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu