Jika kamu mau tahu apa kebodohan dan pembohongan masif di dunia ini? Ya, itu bernama uang kertas.
*
Saat itu aku sedang makan siang, berbicara kerjaan, memahami bergejolaknya kebijakan-kebijakan dunia yang berdampak terhadap perekonomian setiap warga. Tapi, herannya masih ada aja orang-orang yang bilang semua ini baik-baik saja?
Semua ini bicara tentang kenaikan dollar terhadap rupiah. Rupiah yang semakin melemah mengakibatkan kerugian besar atas usaha yang menggunakan kurs dollar. Salah satunya adalah agen tiket.
Sudah dua minggu si bapak pusing tujuh keliling, omsetnya sebanyak 70% telah hangus karena angka dollar mencapai 15 ribu rupiah pada setiap 1 dollarnya. Si bapak akhirnya terbuka pada karyawannya akan krisis yang dialami perusahaannya. Bahkan jika begini terus perusahaannya bisa kolaps. Akhirnya si bapak bikin pernyataan untuk dipilih oleh pegawainya yaitu gaji setengah selama krisis, atau gaji full tapi kemungkinan kolapsnya lebih cepat.
Aku tidak begitu penasarannya, tapi yang aku heran kenapa tiket agen bermasalah dengan dollar? Jadi ternyata setiap agen tiket selain start up kayak Traveloka dan Tiket.com dsb itu mereka mengambil untuk dari setiap penjualan, misal satu tiket itu dapat bonus 10 ribu, nah itu dikali aja setiap penjualannya. Sementara itu Traveloka dia tidak bermain pada bonus penujualan tiket, dia mainnya pada evaluasi perusahaan. Dan memang sangat jomplang pembelian tiket antara agen dengan start up salah satunya Traveloka.
Nah, apa permasalahannya? Masalahnya adalah para maskapai mengalami kesulitan dengan harga dollar naik, karena biaya sewa bandara, biaya perawatan dan bensin pesawat dibeli menggunakan dollar, semenara pemasukan mereka pakai rupiah, dan mereka tidak berani untuk menaikan harga penerbangannya karena bisa kalah dengan yang lain. Pada akhirnya untuk menjaga perusahaan mereka tidak kolaps juga, mereka tidak lagi memberikan bonus pada setiap agen tiket yang selama ini bekerja sama padanya dan bahkan telah bergantung pada cara ini, salah satunnya adalah agen tiket si bapak ini.
Tapi, maskapai masih bisa tenang, karena pembelian tiket di agen tidak seberapa dibandingkan pembelian di para start up itu. Sehingga maskapai bisa lebih diuntungkan dengan menghentikan dana untuk para agen tiket.
Lalu bagaimana agen tiket? Karena kehilangannya omset dari atas otomatis akan terus berdampak paling bawah, setiap perusahaan akan melakukan efisiensi juga, antara memecata karyawat atau membayar setengah walau semua itu entah sampai kapan.
Si Bapak masih pusing, uang kertas sialan ini memang memusingkan, padahal nilainya hanyalah kepercayaan bahwa ini merepresentasikan emas, tapi entah emas mana yang ada. Inilah yang bikin perekonomian sulit, nilai mata uang yang fluktuatif dan lemah. Kalau digantikan dengan emas atau dinar mungkin mata uang akan terus stabil dan tidak ada krisis seperti ini.
Membencinya lagi adalah para pemuja pemerintah yang semakin hari semakin tidak tahu diri dalam berpikir, atau mereka tidak pernah berpikir? Mereka bilang tidak ada mengaruhnya dollar naik terhadap masyarakat Indonesia. Mungkin mereka belum pernah bersinggungan langsung sama import atau transaksi lintas negara, sungguh menyedihkan.
Hidup ini sudah semakin kacau, waktu semakin cepat, kuharap amal-amalku terus bertambah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu