Saat aku kehilangan begitu besar, aku akan lebih sering termenung.
"Dan begitu yang aku lakukan sekarang." Kata bocah itu dengan pandangan kosong.
"Apa yang telah hilang?" tanya temannya.
Bocah itu menoleh. "Sesuatu yang besar."
"Aku tahu, tapi apa itu?"
"Sesuatu yang sebelumnya ada dan berarti lalu hilang tak permisi."
"Bukan, bukan definisi dari kehilangan itu, tapi apa yang telah hilang darimu?"
Bocah itu menatap ke depannya, dengan tatapan kosong. "Aku sulit mengatakannya."
Temannya terlanjur penasaran, ia sangat gemas sekarang. "Berikan aku jawabannya."
"Jawaban apa yang kamu inginkan?" Bocah itu menoleh dan tersenyum.
"Eh?" Temannya bingung.
Sang bocah beranjak, "Aku telah selesai merenung, dan biarkan yang telah hilang itu pergi. Dengan tenang."
Suara kereta terdengar menghampiri, gesekan rel berdecit, kereta berhenti perlahan. Suara sirene pelintasan kereta api terdengar. Bocah itu menginjakkan kakinya ke salah satu gerbong, dengan pandangan yang kosong. Jelas sekali dia berbohong, dia sekarang masih termenung, tanpa temannya tahu. Mereka pun pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu